Jalan-jalan ke Kota Tua Jakarta

Jakarta memang banyak memiliki tempat-tempat bersejarah yang masih terpelihara dengan baik. Salah satu tempat bersejarah tersebut dan yang saat ini juga dijadikan pilihan tempat wisata warga Jakarta adalah Kota Tua.
Terletak di kawasan Jakarta Barat, Kota Tua memang bisa membawa kita pada kenangan dan suasana masa lalu tepatnya pada saat masa penjajahan Belanda. Dengan luas wilayah sebesar 1,3 km2 ini kita tidak hanya bisa berwisata tapi mempelajari sejarah Jakarta sebelum menjadi Jakarta sekarang ini. Kota tua atau yang juga dikenal dengan nama Batavia Lama dan Jakarta Lama ini memang membawa kita seperti sedang berada di Amsterdam, Belanda dengan bentuk bangunan dan suasana khas Belanda-nya.


Beberapa lokasi bersejarah yang bisa Anda nikmati sambil menaiki sepeda onthel, yaitu Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa, Museum Mandiri, Toko Merah, Jembatan Kota Intan, Menara Syahbandar, Museum Bahari, Café Batavia, dan Stasiun Kereta Api Kota. Jika Anda ingin menaiki sepeda onthel, tarifnya dihitung berdasarkan lamanya menyewa, Rp. 20.000 – 30.000 dan harga tersebut masih bisa di tawar.
Selain berjalan-jalan di Kota Tua dengan naik sepeda onthel, Anda juga bisa menikmati jajanan kaki lima yang dijamin rasanya bintang lima. Sepanjang kawasan Kota Tua, kita bisa melihat penjajak makanan bertebaran disetiap sudutnya. Dari mulai makanan ringan hingga berat. Dari mulai penjual rujak tumbuk hingga kerak telor. Ada juga sate padang, ketoprak, tahu gejrot, es kelapa muda, es cincau, es doger, dan masih banyak lagi. Dan uniknya lagi, jika Anda berkunjung ke tempat ini, Anda juga akan menemukan berbagai permainan ketangkasan seperti memasukkan paku ke botol, catur hingga kegiatan ramal meramal. Rata-rata tarif yang di kenakan untuk sekali main adalah Rp. 1.000 dan Rp. 15.000 – 20.000 untuk kegiatan ramal meramal.


Kawasan Kota Tua ternyata tak lain dan tak bukan kawasan lama Batavia. Kalau di Surabaya, sebelas-dua belaslah sama daerah Surabaya Utara. Didominasi bangunan berarsitektur kuno Belanda yang khas dan mudah dikenali. Hanya saja, kawasan ini tersentralisasi. Jadi sepanjang jalan ya bangunan tua aja. Nah, karena sudah menjadi kawasan wisata, jadi banyak sekali pedagang yang menjajakan dagangannya. Dominan, sih, penjaja tato temporer dan kafe-kafe dengan dekorasi unik. Tapi yang nggak kalah banyak adalah grup pengamen. Buanyaaak banget anak-anak muda ngamen di sekitar sana.

Karena saya hanya menuntaskan hasrat terpendam yakni, jalan-jalan keliling Kota Tua, maka jadilah kegiatan kami benar-benar cuma jalan kaki sambil ngobrolin hal nggak penting yang bikin ketawa-ketawa.

TUNGGU KISAH TRAVELING SELANJUTNYA.. BYE BYE 

Komentar

  1. ada ubannya nggak bro disana,kan kota tua??

    BalasHapus
  2. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Posting Komentar