"Lockdown” Kampung Perangi Covid-19

Ngentak, Bantul - Sejak Minggu (29/3) di kampung Ngentak Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta menutup akses jalan ke wilayahnya. Dengan papan atau spanduk bertuliskan "Lockdown", isolasi yang digerakkan masyarakat setempat ini dilakukan demi menghentikan penyebaran virus corona. 

Palang bambu dengan spanduk bertulis Lockdown menyambut siapa pun yang hendak memasuki kampung Ngentak Timbulharjo Sewon Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Semangat polos warga kampung membatasi pergerakan orang demi memutus rantai pandemi Covid-19.

Ini inisiatif spontan warga RT 02, 03 dan RT 04 setelah kegiatan penyemprotan disinfektan, Minggu (29/3/2020) kemarin.

Warga hanya mencomot istilah lockdown. Bukan berarti pula seluruh warga dilarang masuk atau keluar di daerah itu. Pemasangan tanda itu dilakukan hanya untuk meningkatkan pengawasan terhadap masuk keluarnya warga. Khususnya warga dari luar perkampungan itu yang dikhawatirkan menjadi perantara persebaran virus korona baru. 

Di RT 02, 03 dan RT 04, Dusun Ngentak, Timbulharjo, terdapat dua jalan pintu masuk kampung tersebut yang ditutup warga. Jalan ditutup dengan cara dipasangi bambu melintangi jalan. Tanda itu bertuliskan ”Lockdown!” dan ”Stop!”. Tapi, masih ada jalan masuk yang terbuka. 

Warga kampung itu juga telah berencana agar jalan masuk bisa dijaga 24 jam. Tujuannya agar penduduk yang keluar dan masuk ke kampung tersebut bisa lebih diawasi. Ini dilakukan demi menekan penyebaran virus di tengah pandemi Covid-19 ini.

Berdasarkan pantauan, hari ini warga dari perkampungan masih beraktivitas seperti biasa. Beberapa kali tampak, warga melintas dengan sepeda motornya. Ada yang membawa belanjaan, ada yang bekerja, ada pula yang membawa rumput dari sawah untuk ternaknya.

STAY AT HOME #DiRumahSaja Neng Omah Wae